Pangeran Edwarsyah Pernong : Adat Budaya Lampung Barat Tetap Tegak Berdiri Berkat Mukhlis Basri

Pangeran Brigjen Pol Edwardsyah Pernong Gelar Sulltan Sekala Brak XXIII
Atas nama Masyarakat Adat Saibatin Pangeran Dalom Beliau,Pangeran Brigjen Pol Edwardsyah Pernong Gelar Sulltan Sekala Brak XXIII mengucapkan terimakasih kepada Gubernur Lampung,DPRD Lampung,Bupati Lampung Barat dan segenap pihak yang telah memberikan dukungan kepada adat budaya,sehingga adat budaya tetap tegak berdiri, demikian Pangeran Edwardsyah Pernong dalam sambutannya pada acara penutupan Festival Sekala Brak I Tahun 2014 yang berlangsung di komplek perkantoran Pemkab Lampung Barat Kamis (2/10) kemaren. Pangeran Edwardsyah Pernong juga mengatakan bahwa saat ini perhatian Pemerintah Provinsi Lampung saat ini sudah terlihat, sebelumnya tidak ada perhatian kepada adat budaya tegas Edwardsyah Pernong. Sultan Sekala Brak ke XXIII tersebut juga menyebut bahwa adat budaya di Lampung Barat bisa tetap berdiri tegak tak lepas dari perhatian seorang Mukhlis Basri yang juga adalah Bupati Lampung Barat saat ini. 

Festival Sekala Brak, kata Pangeran Edwardsyah Pernong juga adalah sebuah perhelatan yang merupakan ajang silaturahmi yang mempertemukan antara kehendak rakyat dengan keputusan-keputusan Pemerintah Daerah Lampung Barat. Festival Sekala Brak adalah sebuah event yang bisa dipakai untuk menilai dan melihat hasil kerja pembangunan khususnya pembangunan di bidang adat seni budaya.

Festival Skala Brak I Kabupaten Lampung Barat tahun 2014 yang berbingkai tema "Dengan Festival Skala Brak kita jadikan Lampung Barat sebagai daerah Tujuan Wisata Budaya " digelar sejak tanggal 24 September s.d 2 Oktober 2014 . Salah satu rangkaian acara tersebut adalah "Hippun Adat Paksi Pak" pada Rabu (1/10) bertempat di Gedung Dalom Kepaksian Pernong , 7(tujuh) Rekomendasi dihasilkan terhadap Pemkab Lampung Barat dari Musyawarah tersebut :

Hippun Adat foto Endang Guntoro Canggu
1.Mengapresiasi dan menyampaikan penghargaan kepada Pemkab Lampung Barat,yang telah menempatkan adat budaya sebagai salah satu pilar utama dalam pembangunan Kabupaten Lampung Barat .

2.Sebagai penghormatan terhadap nilai-nilai luhur adat budaya sai batin, untuk menjadikan nama-nama pahlawan tokoh-tokoh berasal dari Paksi Pak Sekala Brak sebagaimana jalan kabupaten maupun nama gedung-gedung pemda.

3.Sebagai Penghayatan Statemen Kabupaten diawali dengan kalimat Negeri Sai Batin. Sehingga penyebutannya lengkapnya menjadi Negeri Asal Sai Batin,Beguai Jejama,Nganik Bebakhong.

 4.Untuk mewujudkan upaya pelestarian Adat dalam rangka memperkokoh karakter bangsa,sudah barang tentu diperlukan unsur-unsur sebagai pendorong seperti wahana Latihan dan tempat mengapresiasikan karya senin seni dalam bentuk pementasan,pameran dll.Karena itu diperlukan gedung Taman Budaya sekaligus diusulkan namanya "Taman Budaya Saibatin" ,selain itu guna mendukung kegiatan adat dalam wilayah Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak diperlukan pembangunan "Lamban Agung Sekala Brak" di ibukota Kabupaten.

5.Dalam rangka menyikapi arus globalisasi serta perubahan zaman yang begitu cepat seiring dengan masuknya budaya asing melalui berbagai media,dipandang perlu untuk menerbitkan Peraturan Daerah Tentang Pembentukan "Pekon Adat" yang arsitektur bangunan-bangunannya,tata busana dan tata bahasa penduduknya sebagaimana masyarakat adat "Saibatin" yang semestinya.

6.Adat Budaya "Saibatin" kaya akan simbol-simbol dan filosofi,untuk mencirikan bahwa Kabupaten Lampung Barat adalah Negeri Asal Saibatin,selain Tugu yang sudah ada sekarang masih diperlukan pembangunan simbol budaya pada tempat-tempat yang strategis seperti pembangunan Monumen Saibatin,tugu Gamolan Pekhing,Tugu Sekura,Tugu "Terapang" (Pusaka Khas Lampung Saibatin)

7.Bahwa Langkah strtegis dari Pemerintah Provinsi Lampung menginstruksikan seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) mengenakan lencana Menara Siger dalam terapannya di Lampung Barat hendaknya dengan mengenakan lencana Siger khas Masyarakat Adat Saibatin yaitu Siger dengan 7(tujuh) Lekuk Gerigi yang melambangkan tingkat kehidupan terhormat,simbolisasi Keagungan Ciptaan Tuhan berupa 7 Petala Bumi,7 Petala Langit,7 Benua,7 Samudra,7 Warna Pelangi ,7 Rupa Bidadari, 7 Sungai yang berasal dari Gunung Pesagi.
foto #dutasuhanda @MahameruFMLiwa
Insert_Edwardsyah_Pernong_01.html
Insert_Edwardsyah_Pernong_02.html

0 Response to "Pangeran Edwarsyah Pernong : Adat Budaya Lampung Barat Tetap Tegak Berdiri Berkat Mukhlis Basri"

Posting Komentar