Tafsir Power Pop The Kadri Jimmo di Single “Seandainya Aku Bisa Terbang” Karya Yovie Widianto

The Kadri Jimmo, band power pop  tanah air membuka tahun 2018 dengan catatan penting untuk musik Indonesia. Melepas single apik berjudul “Seandainya Aku Bisa Terbang”, lagu klasik nan indah ciptaan Yovie Widianto untuk Kahitna dari album Cerita Cinta (1994).

Nama singer dan songwriter sarat prestasi, Rendy Pandugo bertindak sebagai produser untuk single yang dibawakan oleh duet saling melengkapi, Kadri dan Jimmo. Perpaduan vokal yang berciri dan membuat signature yang kuat bagi penanda musik The Kadri Jimmo. Formasi The Kadri Jimmo saat ini adalah Kadri dan Jimmo (vokal dan komposer), Noldy (gitar), Popo Fauza (kibor dan piano), Soebroto Harry (bass), dan Iyoen Hayunaji (drums). Nama Jimmo tahun 2003 populer di lagu “Pujaanku” duet dengan Melly Goeslaw untuk film laris, Eiffel I’m In Love yang versi keduanya rilis tahun 2018.

Sebelumnya The Kadri Jimmo berhasil melahirkan album Indonesia Hebat (2009), single “Srikandi” karya Sri Mulyani bersama Once, Addie MS, City of Prague Philharmonic Orchestra serta Tanah Sang Pemberani EP (2015).

Komposisi “Seandainya Aku Bisa Terbang” yang sudah tidak asing lagi bagi penikmat musik Indonesia ini menjadi tafsir musik yang berbeda lewat The Kadri Jimmo. Apalagi dengan sentuhan orkestrasi yang pas dari Alvin WItarsa yang membangun citra lagu ini menjadi kuat.

Rendy Pandugo sebagai produser mengemas lagu ini dengan konsep akustik yang meruang dan elegan. Ini akan membuat lagu ini mudah masuk dalam pendengar musik saat ini. Melengkapi lagu-lagu baru Indonesia lain. Untuk distribusi digital single ini berada dibawah naungan GP Records.

“Saya mau generasi sekarang bisa merespon dengan mudah lagu ini. Sebuah anthem cinta Kahitna yang menjadi salah satu karya terbaik dari sahabat saya, Yovie Widianto.

Kami menerjemahkan aransemen “Seandainya Aku Bisa Terbang” lewat bahasa dan pendekatan musik The Kadri Jimmo, dengan karakter dan ruh lagu yang kuat ini untuk telinga musik pop Indonesia sekarang.” Kata Kadri Mohamad yang dikenal sebagai Singing Lawyer ini.

Bahasa visual menjadi elemen sangat penting di narasi lagu “Seandainya Aku Bisa Terbang” ini. Sutradara yang tengah laris dengan karya-karya apiknya, Candi Soeleman berhasil melahirkan music video yang sesuai dengan makna lagu. Candilah yang membuat video penyanyi ternama seperti Afgan, Raisa, Isyana dan Melly Goeslaw. Proses shooting sendiri dilakukan di Jepang dan Jakarta.

Menurut Kadri, visual di musik video “Seandainya Aku Bisa Terbang” ini juga diharapkan menjadi materi yang sesuai untuk profesi dirinya sebagai rocker, singer namun juga mumpuni di jalur karir lewat profesi lawyer yang dia tekuni.

“Sutradara Candi Soeleman yang memberi ide, kita tidak usah pakai model. Personel The Kadri Jimmo saja muncul menjadi inspirasi. Juga cameo lain seperti Glenn Fredly, Rendy Pandugo dan Shelomita,” papar Kadri yang baru-baru ini sukses menjadi promotor Konser Supergroup, inisiator Pagelaran Sang Bahaduri untuk Yockie Suryo Prayogo dan tengah mempersiapkan Ambon City of Music Conference, Maret 2018.
@MahameruFMLiwa

0 Response to "Tafsir Power Pop The Kadri Jimmo di Single “Seandainya Aku Bisa Terbang” Karya Yovie Widianto"

Posting Komentar