Perempuan Penunggang Harimau Alarm Sejarah Masyarakat Lampung Barat

Lampung Barat - Acara Bedah Buku Perempuan Penunggang Harimau,Hotel Sahabat Utama Liwa ===
Lampung memiliki peradaban yang besar, ini diindikasikan bahwa masyarakat Lampung memiliki aksara sejak jaman dahulu, artinya masyarakat Lampung dimasa lalu sudah memiliki peradaban yang besar dan ini membedakan Lampung dengan daerah lainnya di Indonesia ini, demikian Binhad Nurrohmat salah satu pujangga Lampung pada acara Bedah Buku Perempuan Penunggang Harimau karya Novelis Lampung M Harya Ramdhoni bertempat di Aula Hotel Sahabat Utama Liwa Rabu 11 Mei 2011 kemaren. Binhad lebih lanjut mengatakan bahwa Novel Perempuan Penunggang Harimau baginya adalah sebuah Alarm sejarah bagi masyarakat Lampung Barat dan Lampung pada umumnya untuk kembali bangkit. Binhad juga mengatakan sebagai sebuah karya yang terbuka Novel Perempuan Penunggang Harimau juga bisa dilengkapi, dikembangkan bahkan juga dikoreksi melalui karya - karya tulis yang lain seperti Novel , Karya Ilmiah dan lain-lain.


Novel sastra Perempuan Penunggang Harimau karya Muhammad Harya Ramdhoni merupakan percampuran fakta sejarah dan fiksi peradaban Kabupaten Lampung Barat.Tokoh-tokoh dalam novel ini, yaitu seperti La Laula, Sekeghumong, Umpu Betawang,Kekuk Suik, Umpu Sindi, Seperdu, Maulana Pernong, Maulana Nyeghupa, Maulana Belunguh, dan Maulana Lapah di Way merupakan individu-individu yang pernah hidup pada masanya masing-masing. Begitu pula beberapa nama kerajaan, dinasti, tempat, aksara, suku, dan benda yaitu seperti Sekala Bgha, Buay Tumi, Buay Kenyangan,Haugh Kunjegh, Bunuk Tenuagh, Hujung Langit, Kenali,Kulut, Lamban Dalom ,Melasa Kepampang, Gunung Pesagi, Liwa, Buay Mengaku atau Way Mengaku, Purawiwitan, , Bedudu, Belampau, Bahway, Had Lampung (huruf ka, ga nga), Ranji Pasai, Tanjung Menang, dan Way Semaka merupakan nama-nama kerajaan,  dinasti, tempat, aksara, suku, dan benda yang pernah ada atau masih dapat ditemui hingga saat ini. juga demikian halnya Beberapa ritual adat, panggilan kebesaran, alat-alat kebesaran masyarakat Lampung Saibatin, kesenian dan sastra lisan masyarakat Lampung Saibatin seperti Tayuhan Agung, Tungkus,Lapah Dilalamak Lapah Saibatin, Awan Gemisigh,Putri Dalom atau Dalom Putri , Akan, Ibu Ratu, Puyang Dalom, Pakbatin, Inabatin,, Hahiwang, Muayak, dan Bebandung masih lestari digunakan masyarakat adat Lampung Saibatin hingga kini.( foto - foto Duta Suhanda Mahameru FM Liwa , Lampung Barat )                     

3 Responses to "Perempuan Penunggang Harimau Alarm Sejarah Masyarakat Lampung Barat"

  1. Support trus Van...utk Lambar Saibetik...

    BalasHapus
  2. nyak haga buku wanita penunggang harimau,,,,
    pemesanan via online dacok mwk???
    nyak tinggal di jakarta

    BalasHapus