Hujan rintik-rintik mulai turun di Stadion Raden Inten Kalianda Lampung Selatan jelang Pertandingan Sepak Bola antara Kesebelasan Lampung Barat dengan Bandar Lampung,Minggu 23/02.
Dipinggir lapangan terlihat seorang pria melakukan gerakan-gerakan seperti sedang menggeser arah jatuhnya hujan.Gerakan-gerakannya seperti seorang sedang berlatih silat .
Seorang Polisi Pamong Praja didekat saya berkata kalau orang itu adalah pawang hujan yang biasa di pakai bila ada kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemkab Lampung Selatan .
Usai pertandingan yang berkesudahan 2-1 untuk Lampung Barat yang diwarnai kericuhan antara pemain Bandar Lampung dengan wasit saya menyempatkan ngobrol dengan pria tersebut . Dengan ramah ia memperkenalkan dirinya bernama Selamat,usia sudah 66 tahun.
Pak Selamat mengaku sudah cukup lama menjalankan profesinya yang biasa di sebut Pawang Hujan . Mengenai bayaran,ia merendah dengan mengatakan tidak ada tarif khusus, walau ia mengaku hampir setiap acara besar di Kalianda jasanya di pakai untuk mengalihkan hujan agar todak turun di lokasi .
Pak Selamat mengaku kalau profesi ini adalah turunan dari ayahnya . Ngobrol-ngobrol kami tidak berlangsung lama karena akhirnya pertandingan berakhir sudah. Pak Selamat mengatakan untuk event Porprov Lampung di Kalianda jasanya akan di pakai hingga tanggal 7 Maret .Ia mengakhiri perbincangan dengan mempersilahkan saya untuk mampir di kediamannya di Way Megat Palas. Lampung Selatan . "Tanya saja Pak Selamat , pasti orang-orang sekitar tahu saya semua!" demikan Pak Selamat (duta suhanda @MahameruFMLiwa)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to ""Jauh-Jauhlah Hujan" "
Posting Komentar