“ Hari ini , ibarat menanam , maka BKAP baru menabur
benihnya, yang akan membuat benih itu tumbuh adalah proses kemudian, dan
membuat nikmat manakala benih yang ditanam BKAP berbuah di masyarakat dan itu
akan menjadi tujuan dan menjadi cita-cita bersama!”
Mendapat kesempatan
mengikuti kegiatan Fasilitator Kabupaten (Faskab) PNPM MPd Lampung Barat Ali
Rukman adalah kesempatan yang sayang untuk di lewati. Seperti pada siang Selasa
28 Januari 2014 , Faskab melakukan monitoring kegiatan Pelatihan Badan
Koordinasi Antar Pekon( BKAP) yang
berlangsung di Villa Betung Sekincau ,Lampung Barat . Di lokasi Pelatihan yang bercuaca dingin ,kedatangan kami disambut
dengan hangat para peserta, ada seorang peserta yang meminta foto bersama
Faskab yang ternyata mantan anak buahnya sewaktu Ali Rukman menjabat Komisioner
KPUD Lampung Barat , tapi yang bikin terkesan adalah riuhnya yel-yel dari para peserta pelatihan “Hidup
Romlah,Hidup Romlah ,Hidup Romlah!”
Saya tersenyum mengingat yel-yel tersebut dan terbayang pada Maret 2013 akan satu kegiatan pelatihan di Aula Wisma Sinda Lapai Kecamatan Balik Bukit,ketika Fasilitator Kabupaten Ali Rukman dengan menggunakan pengeras suara bertanya, : “ Siang Bos Romlah?” . Pertanyaan tersebut di jawab oleh peserta Pelatihan dengan suara yang lebih keras walau tanpa pengeras suara : “ Kurang Nganga Bos Romlah!” . Kemudian Ali Rukman bertanya kembali : “Bos Romlah?” . Pertanyaan ini di jawab kembali oleh seluruh peserta pelatihan tanpa terkecuali dengan suara yang lebih dahsyat semangatnya : “ Siang,Siang,Siang!!!”.
Melihat saya agak
bingung dengan yel-yel tersebut Ali Rukman menjelaskan “ Romlah itu singkatan dari Rombongan
Lillahi Ta’ala alias
Rombongan Tanpa Pamrih, seperti dimaklumi walau sarat dengan tugasnya di
Program PNPM, tapi para BKAP tersebut masih belum jelas pendanaan
operasionalnya, jadi mereka sepakat melebelin lembaga mereka dengan sebutan BOS
ROMLAH, biar tetap semangat dalam mengabdi untuk pekonnya !” demikian Kata Ali
dengan tersenyum.
“ Hari ini ,ibarat menanam,maka BKAP baru menabur
benihnya,yang akan membuat benih itu tumbuh adalah proses kemudian, dan membuat
nikmat manakala benih yang ditanam BKAP berbuah di masyarakat dan itu akan
menjadi tujuan dan menjadi cita-cita bersama!”
Kepada para peserta
pelatihan Ali Rukman menekankan pemahaman tentang program PNPM ,selain materi
tersebut peserta juga melakukan pembahasan rancangan Perbup BKAP.
Energi dari program ini adalah BKAP, sementara nilai strategis BKAP dalam
menjalankan fungsinya tidak maksimal!”. “Ya, itu tadi tidak adanya regulasi
sebagai rule yang harus mareka pedomani dan laksanakan?”. “kondisi ini , tambah
Ali, berdampak pula pada peran fungsi kelembagaan BKAP yang lain (BPUPK, UPK,
TV, Tim Pemelihara, dll). efek dari semua ini yang paling kentara saat ini
adalah SPP dan Pemeliharaan kegiatan yang masih sangat jauh dari harapan. “ Ya
Insya Allah rancangan Perbup BKAP bisa segera disetujui,teman-teman BKAP juga
semangat membahasnya,walau ya itu tadi masih Romlah ,demikan Ali Rukman .
Yang terpenting kata Ali Rukman , “di program ini
BKAP tetap memiliki semangat untuk bergandengan tangan,saling
bekerjasama,saling komunikasi dan saling koordinasi!” Dari awal Faskab sudah
menegaskan bahwa PNPM adalah satu kesatuan atau satu keluarga, ini artinya bila
satu sakit makanya seluruhnya sakit. Tapi kita senang maka semua akan senang .
Untuk memotivasi maka tetaplah berpegang dengan filosofi TIGA (3S) yang bermakna
Sadar,Sabar dan Syukur.
Dengan modal tiga S ini kedepan harapannya akan mempercepat dan mempermudah
tercapainya program atau kegiatan yang
telah sama-sama di susun.
“Ruang gerak kita masih terbatas, demikian di katakan
Saidi Mukhtar Ketua Forum BKAP Lampung Barat . BKAP ini adalah perwujudan
bentuk perjuangan dan aspirasi masyarakat khususnya yang berhubungan dengan
program PNPM. Jadi BKAP sangat bersyukur dan sangat bersemangat dengan agenda pembahasan
rancangan Perbup BKAP.
Selain masalah Pemeliharan hasil Program seperti
yang dikatakan Faskab , BKAP juga sebenarnya juga berperan penting didalam ikut
membantu permasalah pada pelaksanaan kegiatan. Ini yang akan terus kita
sosialisasikan kepada masyarakat penerima manfaat demikian Saidi Mukhtar. Masyarakat
harus paham bahwa di BKAP inilah tahap awal dari alur penyelesaian masalah di
Program . Dan bila permasalahan tersebut tidak bisa di selesaikan di BKAP maka
baru akan di serahkan ke Tim Faskab Kabupaten dan seterusnya. Dan bila ini
berjalan maka proses pemberdayaan program di pekon akan berjalan dengan baik
sesuai dengan prinsip-prinsip PNPM .
Sementara itu Abdul Rosid Ketua Ruang Belajar
Masyarakat PNPM Lampung Barat mengatakan
BKAP adalah salah satu Pelaku Kunci yang
memfasilitasi secara langsung proses pengintegrasian program.Kedepan BKAP
adalah yang akan aktif memfasilitasi
pelaksanaan kegiatan penintegrasian di tingkat kecamatan dan desa.Bersama
Setrawan Kecamatan memfasilitasi pelaksanaan Musrenbang Kecamatan,memfasilitasi
pemerintahan desa/pekon menyusun APB Pekon dan Peraturan Pekon dan yang tak
kalah penting nya BKAP ini yang akan memotivasi dan menggerakan pelaku
masyarakat,memediasi kepentingan antar pekon, merumuskan rencana kegiatan
kerjasama antar pekon ,memfasilitasi masyarakat menyampaikan aspirasi dan masih
banyak hal-hal strategis lainnya yang bisa di jalankan BKAP, demikian Abdul
Rosid.
“ Hari ini ,
tambah Faskab PNPM Ali Rukman, ibarat menanam , maka BKAP baru menabur
benihnya, yang akan membuat benih itu tumbuh adalah proses kemudian, dan
membuat nikmat manakala benih yang ditanam BKAP berbuah di masyarakat dan itu
akan menjadi tujuan dan menjadi cita-cita bersama!”
( duta
suhanda – @MahameruFMLiwa )
0 Response to "Perjuangan Para Romlah PNPM MPd Lampung Barat "
Posting Komentar