Apa alasan Polka Wars melakukan perombakan drastis ini? “Sebenarnya penasaran mau membuktikan sendiri, apakah lagu ini bagus karena dasarnya memang bagus atau karena unsur-unsur kosmetik lainnya,” kata Deva, sang pencipta musik “Rangkum” yang mengaku merasa ada yang kurang dengan versi lamanya yang dilepas pada Agustus 2017.
Adalah masukan dari almarhum Yockie Suryo Prayogo yang semakin meyakinkan Polka Wars untuk membongkar “Rangkum”, lewat komentar di Facebook yang menyayangkan vokalnya kurang jelas sehingga mengakibatkan artikulasi pesan lirik tidak tersampaikan dengan semestinya. “Benar banget,” kata Deva mengenai kritikan itu. “Makanya ada rasa tanggung jawab juga untuk menyampaikan lirik ke khayalak, nggak cuma kaya melodi dan ritme plus video yang aduhai.”
Liriknya sendiri, yang diciptakan Deva bersama Firza Achmar Paloh dari Sore, bercerita tentang tafakur. Alhasil, Polka Wars merasa perlu membuat aransemen musik yang lebih sejalan. “Perlu ada eksplorasi sisi sepi ‘Rangkum’, karena jati diri hakiki isinya adalah sunyi,” kata Aeng. “Karena itu, kami merasa perlu berbuat yang sepadan untuk ‘Rangkum’.”
Sejak dilepas pada pertengahan 2017, versi awal “Rangkum” telah mendapat sambutan hangat dari penikmat musik Indonesia. Per 1 April 2018, “Rangkum” sudah diputar di Spotify lebih dari 136.000 kali, dan videoklipnya yang aduhai mendapat pujian dari sutradara ternama Joko Anwar serta masuk nominasi Music Video of the Year di NET TV Indonesian Choice Awards 5.0. “Rangkum” bahkan terpilih sebagai nomor satu dalam daftar Lagu Indonesia Terbaik 2017 menurut Rolling Stone Indonesia.
Dengan respons sepositif itu, tentu saja ada kemungkinan versi baru “Rangkum” akan kurang disukai pendengar yang terlanjut cinta dengan yang lama. Tapi Polka Wars tidak mempermasalahkan itu. “Doyan nggak doyan, bebas,” kata Deva.
Lagipula, “Rangkum” versi baru ini juga punya tujuan lain, yakni memberi bayangan mengenai karya-karya Polka Wars yang akan ada di album kedua mereka yang sedang digarap, baik dari segi musik maupun liriknya yang berbahasa Indonesia setelah sepenuhnya memakai bahasa Inggris di album perdana Axis Mundi. “Biar pendengar nanti paham Polka Wars sesuka-suka itu, jadi nggak kaget juga album kedua nanti jadi kayak apa,” kata Deva.
Tentang Polka Wars
Terbentuk di Jakarta pada 1 November 2011 oleh empat teman sekolah, Polka Wars – Billy Saleh (gitar, vokal), Giovanni “Deva” Rahmadeva (drum, vokal), Karaeng “Aeng” Adjie (vokal, gitar) dan Xandega “Dega” Tahajuansya (bas, vokal) – telah mengeluarkan album debut Axis Mundi yang berisi single “Mokele” dan “Horse’s Hooves” di tahun 2015. Musik yang ekspansif dan aksi panggung yang intens telah membawa mereka bermain di festival-festival berskala internasional seperti Love Garage 2012 dan We The Fest 2016. Di tahun 2015 mereka memenangkan kompetisi Converse Rubber Tracks yang memberi kesempatan untuk rekaman di New York City, Amerika Serikat; sesi rekaman ini menjadi fondasi untuk mini-album EPNY yang dilepas pada tahun 2017 dan berisi single “Rangkum” dan “Seek”. “Rangkum” sendiri masuk daftar lagu terbaik 2017 sejumlah media, termasuk menduduki peringkat satu dalam Lagu Indonesia Terbaik 2017 menurut Rolling Stone Indonesia, dan videoklipnya masuk nominasi Music Video of the Year di NET. Indonesian Choice Awards 5.0. Polka Wars juga masuk nominasi di kategori Breakthrough of the Year dalam ajang penghargaan NET. Indonesian Choice Awards 3.0 tahun 2016.
Saat ini Polka Wars sedang mempersiapkan album penuh yang kedua.
@MahameruFMLiwa
0 Response to " Single “Rangkum” Versi Baru Memberi Bayangan Karya-Karya Polka Wars di Album Keduanya"
Posting Komentar