Tradisi "Malaman Pitu Likukh" Di Lampung Barat

Salah Satu kegiatan Malaman Pitu Likukh yaitu Membakar Undom Batok Kelapa Kering ====
(Endang Guntoro Canggu)."Malaman Pitu Likukh" adalah sebuah tradisi turun temurun dan masih lestari hingga kini, "malaman pitu likukh" adalah kegembiraan dalam rangka menyambut malam 27 Ramadhan, yang diyakini masyarakat Lampung Barat khususnya di kecamatan Batu Brak, Belalau dan Balik Bukit sebagai malam turunnya Lailatul Qadar [dari 10 malam terakhir], malam ini diisi dengan kegembiraan anak-anak bermain dihalaman rumah masing-masing dengan membawa obor dan juga membakar "undom" batok kelapa yang sudah kering yang terlebih dahulu di bolong ditengah-tengahnya, disusun sedemikian rupa di kayu / batang kopi yang di tancapkan ditanah.Tanggal 26 Ramadhannya sudah menjadi jadwal rutin untuk bersama-sama membersihkan kuburan/pemakaman keluarga masing-masing keluarga dan pada saat inilah disempatkan mengambil bambu untuk obor yang akan dibawa keliling-keliling kampung serta dipasang dihalaman rumah

Kegiatan "Malaman Pitu Likukh "dimulai dari jam 7 malam anak-anak sudah mulai membakar undom dan mengelilingi kampung dengan membawa obor serta berteriak "malaman pitu likukh, malaman pitu likukh", sebuah tradisi yang pastinya membuat kita selalu rindu untuk bertemu kembali dengan suasana ini ditahun depan

Namun seiring perkembangan zaman perlahan tradisi ini mulai terkikis, susunan "undom-undom" mulai tidak ramai lagi, obor2 yang biasa dipajang didepan rumah tidak nampak lagi, hanya ada obor yang dibawa oleh anak-anak, ada bambu besar menyerupai meriam yang disebut "hetuk buka" dengan mengeluarkan suara keras seperti dentuman meriam, sudah 5 tahun terakhir saya tidak melihat itu lagi, diganti dengan dentuman mercon dan gemerlap kembang api di udara, layaknya Tahun Baruan, kreatifitas anak-anak zaman sekarang menurun dibanding zaman dahulu yang semuanya dipersiapkan dengan membuat masing-masing peralatan, sekarang semuanya serba beli

Namun demikian masih bersyukur tradisi ini masih bertahan hingga kini, dan masih meriah, semoga bertahan hingga nanti!( Tulisan dan Foto : Endang Guntoro Canggu )

0 Response to "Tradisi "Malaman Pitu Likukh" Di Lampung Barat"

Posting Komentar