Waktu begitu cepat berlalu. Tentu, masih teringat jelas saat Fatin memulai langkahnya sebagai penyanyi pendatang baru pasca mengikuti ajang pencarian bakat X Factor dan dikukuhkan sebagai pemenang pertama.
Setelah 5 tahun berlalu, Fatin berhasil melakukan sederet perjalanan musik, membuahkan 1 album rekaman dan beberapa single yang mencuri perhatian penikmat musik Indonesia. Perjalanan Fatin di industri musik Indonesia memberikannya banyak pengalaman. Pada akhirnya, Fatin melakukan langkah besar dengan menulis lirik untuk lagu terbarunya.
“Jingga”, lagu yang di compose oleh Nadya Fatira dan diaransmen Aldi Nada Permana diceritakan Fatin melalui lirik soal hubungan yang tak lagi berjalan mulus, rasa yang seakan menghilang, dan sikap yang berubah sehingga membawanya pada kehampaan. “Jingga is not just a colour, not a sad colour, tapi gambaran aku pada rasa sepi dan hampa. Situasi perasaan tersebut ingin aku gambarkan dalam lirik lagu, penjelasan Fatin saat menceritakan makna lagu Jingga.
“Jingga adalah perjalanan single aku menuju album selanjutnya. Aku sudah rilis single sebelumnya; Shoot Me Now, sekarang aku rilis Jingga. Aku ingin album selanjutnya merepresentasikan tentang diriku secara jujur, di mana aku ikut terjun dalam pembuatan lagu seperti penulisan lirik untuk berbagi pengalaman. Jadi, di sini aku melibatkan perasaan dan pemikiran.” tambah Fatin saat bercerita keseriusannya dalam menulis lagu.
Dukungan Fatinistic (sebutan pengemar Fatin) untuk mencoba sesuatu yang baru dalam lingkungan musik Indonesia, yang dinilai Fatin sangat maju, terlebih ada banyak rekan musisi mempunyai konsep bermusik yang keren dan jenius sehingga mendorongnya untuk terus maju sebagai seniman.
Sebagai seorang penulis lagu, Fatin menemukan inspirasi dari berbagai hal, mulai dari hal kecil yang sederhana, cerita personal hingga perasaan yang muncul secara spontan. Namun, Fatin yang memiliki kepribadian introvert memerlukan suasana dan mood yang sunyi dalam mencurahkan ide untuk dituang ke dalam lirik.
Workshop lagu “Jingga” dilakukan Fatin bersama Nadya Fatira dalam situasi yang begitu tenang dan serius. Nadya Fatira mengatakan, “Fatin merupakan seniman yang kooperatif, tidak dominan, tidak juga terlalu mengalah, dan tahu memposisikan dirinya. Kemudian, Fatin juga cukup berhati- hati dalam menyusun rangkaian lirik, pemilihan kata yang tidak terlalu puitis, cukup lugas, dan tidak monoton seperti lirik lainnya. Sungguh karakter yang unik.”
Estetika Belitung untuk Video Musik “Jingga”
Video musik “Jingga” di sutradarai oleh clipper muda, Galih Okta. Pengambilan gambar dilakukan di Belitung selama 3 hari pada awal bulan September 2018. Suasana sepi dengan kesan hampa pada lagu “Jingga” divisualisasikan secara estetik melalui sederet aktivitas yang dilakukan Fatin dalam kesendirian. Tak ada adegan Fatin bernyanyi dalam video musik, hanya keindahan alam Belitung yang menggambarkan latar kehampaan Fatin dalam mengisi kesehariannya.
Menariknya, 90% pengambilan gambar pada video musik “Jingga” dilakukan dalam lokasi outdoor, bahkan Fatin dan tim produksi melakukan eksplorasi menggunakan kapal untuk mendatangi pulau–pulau Indah di Belitung dan mencari spot menarik. Dalam salah satu scene musik video, terdapat hal menarik yang dilakukan Fatin saat duduk di atas batu besar di tengah lautan, sementara dramatisnya sunset berwarna jingga di Belitung menyempurnakan keseluruhan video musik ini.
Galih sendiri merasa tidak ada hambatan berarti saat menggarap music video “Jingga”. “Fatin tidak sulit untuk di direct, selalu ceria , walaupun kadang sedikit nekad. Untuk pengambilan gambar di luar ruangan dengan persiapan yang terbilang pendek sungguh penggarapan clip ini sangat di restui oleh semesta, pada hari kedua saat berada di Leebong Island kita mendapatkan sunset yang sangat Indah” demikian penuturan Galih.
“Jingga” merupakan persembahan yang membanggakan dari Fatin, ia mencoba sesuatu yang baru, mengutamakan kejujuran dalam berekspresi dan besar harapan bahwa “Jingga” dapat menyentuh banyak hati para pendengarnya. @MahameruFMLiwa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "“Jingga” Debut Fatin dalam Menulis Karya Sendiri "
Posting Komentar