Rentang seperempat abad karir NTRL dihiasi total 13 album. Bukti mereka sebagai band rock yang produktif. Tiap pergantian tren industri berhasil dilewati dengan terus konsisten berkarya. Setelah merilis 11/12 (2015) yang mencuatkan lagu cepat Sakit Jiwa, kini trio solid Bagus-Eno-Coki kembali memasuki orbit album baru demi merayakan tembusnya tahun perak perjalanan mereka. Titelnya disebut dalam angka romawi gagah: XXV. Sebuah album yang tidak tanggung-tanggung, bermuatan 26 lagu dengan kombinasi 7 lagu baru dan 19 lagu lama yang diaransemen ulang.
“Akhirnya kami bisa punya lagu baru lagi setelah 3 tahun, sekaligus juga memberikan rearrangement terhadap lagu-lagu lama terbaik kami,” ucap Bagus.
Single pertama XXV berjudul Zero Toleransi. Lagu ini mencetak karakter anthemik paling mutakhir dari NTRL, yang menghentak lebih tebal dan sangar merangsang naluri untuk melompat, meski temponya dipasang menengah. “Lagu yang nonjok,” seru Coki, “musik dan liriknya menjadi satu kesatuan solid. Soul-nya tight.”
Zero Toleransi awalnya diberi judul Dunia Binatang sebelum akhirnya diganti demi relevansi tema, di mana Bagus sekali lagi memotret wajah sosial masyarakat kita seraya menyindirkan kemunduran derajatnya ke tingkat binatang. Merebaknya budaya instan sejak media sosial memudahkan segala akses informasi bak serangan meme di musim pilkada, hoaks – bisnis kebencian – silang pendapat – penistaan moral – disinformasi – perilaku nyinyir telah menjadi makanan sehari-hari bagi kita semua, yang keseringannya tentu saja mampu mematikan hati nurani. Karena itulah Bagus berharap agar rasa empati terhadap sesama manusia dapat ditumbuhkan kembali sehabis mendengar Zero Toleransi.
“Inilah dunia binatang/Manusia Cuma hiburan/Berlomba kejar hawa nafsu/Hati nuraninya teori,” begitu potongan liriknya berbunyi.
Alasan lain dipilihnya lagu ini sebagai single jagoan adalah, seperti diungkapkan Eno, “Supaya enggak terlalu jomplang dari single album sebelumnya, Sakit Jiwa. Kami pengen kasih lagu yang easy listening tapi juga tetap kencang sebagai jembatan ke album yang baru nanti. Biar masih ada lagu yang kerasnya.”
Proses penggarapan lagu ini pun terbilang spontan: hanya 15 menit setelah Eno – yang menciptakan kord dasarnya dengan gitar – memperdengarkan kepada Bagus dan Coki, mereka langsung membakukan aransemen dan merekamnya. Rekamannya sendiri dilakukan dengan metode semi-live pada pertengahan tahun 2017 lalu di Studio Shoemaker di bilangan Cikini, Jakarta Pusat. Studio kelas wahid yang memungkinkan terjadinya progresi sound bagi NTRL, yang diistilahkan Coki sebagai berikut, “Berkarakter wall of sound, lebih serius dan lebih nampol!”. Reputasi NTRL yang besar selaku band panggung membuat elemen tersebut terasa penting, Eno mengatakan, “Kami selalu bikin lagu yang akan bikin kami sendiri nyaman memainkannya di atas panggung.”
Nantinya album XXV akan diterbitkan via label mereka sendiri yang baru, NTRL Records. Akan tersedia juga rilisan bagi para kolektor berupa box set. Pre-order sudah bisa dimulai tanggal 27 April 2018 melalui platform digital iTunes, Google Play dan Amazon. Sementara single Zero Toleransi akan serentak rilis pada tanggal 4 Mei 2018 ini. @MahameruFMLiwa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to " "Zero Toleransi" Single Pertama NTRL Dari Album XXV"
Posting Komentar