Mendengar nama Kunto
Aji tentu lekat dengan penampilannya yang unik. Berambut kribo dan berkacamata
menjadi ciri penampilannya. Kunto Aji sukses menarik perhatian kancah musik
nasional dengan single perdananya Terlalu Lama Sendiri yang banyak menduduki
top chart radio di kota-kota besar. Seolah tak henti bereksplorasi, kini Kunto
Aji menyuguhkan single keduanya PENGINGAT, bersama dengan arranger yang juga mahir bermain bass Barry Likumahuwa. Simak
obrolan bersama Kunto Aji tentang single barunya.
Akhirnya
setelah setahun single kedua keluar. Bisa ceritakan gak mengenai jeda waktu
yang cukup lama?
Saya bekerja
dengan sebuah team kecil. Berjalan secara independent bukanlah perkara mudah. Kami
mempelajari satu persatu setiap detail dari industri ini. Team kecil saya bukan
orang-orang yang lahir dari industri ini dan percaya atau tidak hal ini justru memperkaya
ide kami untuk terus berjalan. Jeda satu tahun untuk single kedua adalah keputusan
yang kami ambil bukan dengan sengaja. Kami menangkap bahwa berjalan di industri
ini bukan sekedar perihal lahirnya karya yang satu kekarya yang lain, tapi lebih
dari itu. Kami belajar satu per satu, semua detailnya kami pelajari. Kami ingin
menikmati proses yang dimulai dari satu karya. Sehingga ketika kami keluar dengan
karya yang baru, kami sudah berangkat dari level yang lebih baik.
Dari single
pertama, lanjut single kedua. Kenapa gak sekaligus release album?
Apa konsep yang diusung single kedua ini? apa pesan yang diangkat dan
kenapa mengajak Barry Likumahuwa?
Saya merasa saya sedang berada di sebuah zaman yang luar biasa. Dimana
lingkungan saya adalah generasi yang sangat berpikir maju, generasi yang tau
betul apa maunya mereka dan akan menjadi apa mereka 5 tahun ke depan. Dan
generasi sekarang memang seharusnya seperti itu. Perubahan jaman dan kemajuan tekhnologi
menjadi faktor yang membuat generasi kita seharusnya bisa berdiri tanpa bayang-bayang
siapapun. Dan saya sendiri bersyukur sampai saat ini masih berdiri dan berjalan
mengikuti apa yang benar-benar saya mau. Ini lagu tentang itu, tentang sebuah passion yang lahir dari benih yang lahir
dari hati, murni dari diri sendiri. Bukan dari orang lain, bahkan dari orang
tua. Generasi sekarang bukan lagi generasi buah yang terjatuh dari pohonnya. Itu
kenapa saya mengajak kerjasama Barry Likumahuwa.
Semua orang tahu Barry adalah anak dari seorang legenda om Benny Likumahuwa.
Semua orang tahu Barry mendapatkan bakat musik secara genetik dari orang
tuanya. Buah memang jatuh dekat dengan pohonnya, tetapi cita –cita atau passion itu bukan buah. Buat saya passion adalah benih-benih, benih yang
tertiup angin, bebas. Beberapa teman yang lahir dari orangtua yang bergerak di industri
musik diarahkan untuk menjadi musisi atau malah dijauhkan dari industri musik itu
sendiri. Tidak banyak orang yang tahu Barry sempat mengenyam pendidikan design grafis, walaupun pada akhirnya dia
tetap kembali ke musik. Waktu saya tanya apakah Barry diarahkan menjadi musisi dia
menjawab bahwa pesan Om Benny adalah "kamu mau jadi apa aja yang penting jadilah
yang paling profesional, mau jadi maling jadilah maling yang ga pernah ketangkep".
Pesan yang sangat menarik, jadi Barry tidak pernah diarahkan kemana pun.
Mengambil disiplin ilmu desain grafis sebelum akhirnya memutuskan fokus di
musik pun adalah pilihan pribadi dia.
Saya percaya passion
adalah perjalanan. Tidak ditemukan dengan mudah, ada hal-hal yang membuat bias
untuk mengambil keputusan dimana passion
kita. Hal inilah yang mendasari terciptanya kerjasama saya dengan Barry dari segi
tema. Kalo dari segi musik, masalah "groove" menurut saya Barry yang
terbaik diantara musisi muda lain. Orang yg tepat untuk mengerjakan single
kedua saya.
Lagu ini bukan ajakan,
apalagi sebuah suruhan. Lagu ini lebih kepada sebuah Pengingat. Apakah kita sedang
berjalan sesuai maunya hati kita, atau hati orang lain.
Coba kita semua
pikirkan………
Dari segi musikalitas ada perbedaan signifikan antara Terlalu Lama
Sendiri dengan PENGINGAT, sebuah strategi atau sekedar eksperimen?
Ketika saya memperdengarkan lagu ini kelingkaran terdekat, gak sedikit
yang kaget dan berkomentar "berat juga ji", "jualan gak nih?",
"gak takut ngedrop dari terlalu lama sendiri?". Iya, mungkin single
kedua ini memang gak sesuai ekspektasi mereka. Tapi sejujurnya saya tidak terlalu
memikirkan hal itu, bahkan saat saya mengeluarkan Terlalu Lama Sendiri pun saya
gak berpikir lagu ini akan disukai banyak orang atau gak. Saya hanya membuat karya
sesuai apa yang saya mau. Saya menulis lirik sesuai dengan apa yang ada
di kepala saya, gak di buat-buat. Gak mikirin laku apa gak, itu belakangan.
Kalo pun akhirnya lagu ini gak sebesar lagu Terlalu Lama Sendiri ya gapapa. Saya
hanya berharap walaupun sedikit, tapi akan ada orang yang terbuka pikirannya lewat
lagu ini.
Tapi kalo dilihat dari sisi strategi, saya menganalogikan musik saya
seperti roller coaster. Terlalu Lama Sendiri dan Pengingat adalah pembuka. Saya
ingin membiarkan pendengar saya menilai, saya ingin mereka tergiring dengan
mood yang saya bangun. Sebelum akhirnya masuk kesuguhan utama yaitu album.
Saya sedang mencoba bermain dengan industri ini. Tidak dengan pendekatan
dagang, tapi karya yang dibuat tanpa banyak pertimbangan. Tidak terjebak dalam sebuah
pakem yang sudah lama terbentuk.
Bila
mimpi tak sejalan dengan apa yang kau tuju, tak sesuai dengan apa yang kau mau,
lepaskanlah beban pikiranmu, dengarkan hatimu…
Dunia
ini lebih luas dari ruang kelas…..
Single kedua Kunto Aji
PENGINGAT di release pada tanggal 6 April 2015. Seperti harapannya, semoga
single ini bisa menjadi Pengingat, bagi siapa saja yang belum melangkah sesuai
keinginan hati kita. Dengarkan hatimu! @MahameruFMLiwa Kunto_Aji_Feat_Barry_Likumahuw.html?
0 Response to "Kunto Aji ft Barry Likumahuwa - Pengingat"
Posting Komentar