Genre-nya tetap Pop. Saya pilih Hedi Yunus panggilan akrabnya Hedot, karena konsistensinya di dunia musik dan social media. Dan Hedot adalah contoh Singer yang survive mengarungi berbagai musim. “Malam mini mas Seno bikin kejutan untuk saya,” ujar Hedot, waktu itu di Hard Rock café, Jakarta pas pertengahan bulan Ramadhan tahun ini. Rencananya saya memang hanya mau ngomongin produksi satu singgel, duet Hedi dengan Dian Pramana Poetra. Tapi akhirnya saya putuskan untuk produces album penuh.
Kini misivisi saya dan tim kerja adalah mengawal Hedot masuk dalam komunitas music lovers yang lebih belia. Makanya rada geber-geberan nih, lagu “Takkan Lelah Menunggu” kami buatkan Pemutaran Serentak di 200 Radio seluruh Indonesia. Lagu karya dan arransemen Tohpati Ario ini, adalah bekal Hedi Yunus untuk bisa tembus komunitas muda. Meski demikian, musiknya tetap dengan kemasan busana orchestra yang elegan.
“Sebenarnya kalo aku, lebih memilih “Istana Hati” garapan Ifa Fachir mas. Lebih anak muda,” ujar sang manajer Hanief Yuhadian kritis. “Tapi Polling dengan sekitar 15 MD Radio, lagu ini yang terpilih, Hanief” jawab saya meyakinkan. “Lagu ini pas banget kalo dinyanyikan Ruth Sahanaya atau Rossa,” komen Hedi Yunus. Tohpati berargumen lain lagi “Iya sih. Tapi begitu Hedi nyanyi, bagus tuh penghayatannya. Kayak dia sendiri lagi ngalamin liriknya hehehe,” canda Tohpati alias Bontot menggoda Hedot !!
Demikian kisah di balik proses produksi lagu in. **Seno M. Hardjo
@MahameruFMLiwa
semoga bisa ngehits lagu terbaru nyaa
BalasHapus