Haruskah Ku Mati - Marya Genova

Gak gampang loh menyanyikan kembali lagu yang telah menjadi hits. Pilihannya cuma 2: lebih sukses atau terkesan maksa. Sebaiknya coba kamu dengar dahulu single “Haruskah Ku Mati” nya ADA Band yang dibawakan oleh penyanyi pendatang baru Marya Genova. Mungkin kamu gak nyangka kalo cewek yang gape bermain piano klasik ini baru berusia 16 tahun.

Dengan warna vokal alto nya yang khas, Marya Genova sukses membius Krishna Balagita, sang pencipta lagu. Menurut mantan kibordis ADA Band itu, siswi kelas 2 SMA Budi Mulia Bogor ini berhasil melantunkan lagu “Haruskah Ku Mati” menjadi jauh lebih fresh.

“Marya punya suara yang gak spesifik. Dengan teknik vokalnya yang sangat baik, saya yakin dia bisa menyanyikan semua genre lagu dengan baik,” papar Krishna Balagita yang mendampingi langsung Marya Genova di saat proses rekaman lagu “Haruskah Ku Mati”.

Yang lebih dramatis, cewek yang pernah jadi instrukur balet ini menangis di saat take vokal. “Aku spontan menangis, suerr. Lirik terakhirnya beneran sedih. Mungkin saking terlalu menjiwai lagunya, aku gak kuat lalu menangis,” ulas pengagum style fashion Ariana Grande ini.

“Single ini nyurhatin tentang orang yang berjuang untuk mendapatkan seseorang yang ia sayangi. Tapi orang yang dia sayangi, gak ngasih harapan juga. Ibaratnya apa aku harus mati dulu supaya dia bisa sayang sama aku?” lanjut dara kelahiran Jakarta 23 April 1998 ini.

Bakat seni Marya di dunia tarik suara mengalir dari kedua ortunya. Anak ke 4 dari 5 bersaudara ini sudah hobi menyanyi sejak kecil. “Aku dikenalkan piano oleh bunda sejak umur 4 tahun. Sejak itu aku makin suka main piano klasik sampai sekarang. Ibaratnya kalo sehari gak main piano, kepalaku bisa pusing. Untuk nyanyi, aku banyak digembleng oleh ayah. Kalo ada acara keluarga, aku yang ditunjuk menjadi penyanyinya,” canda adik kandung bassist Tokyolite.

Tekun, serius, dan disiplin. Tiga kalimat kunci itulah yang akhirnya membuat cewek yang bercita-cita menjadi dokter ini menjadi gadis multi talenta. Marya Genova gak hanya menonjol dari segi kualitas vokal. Ia juga memiliki sederet prestasi sekolah yang mencengangkan. Sejak SD, Marya langganan menyabet medali emas di tingkat Bogor. Ia juga aktif mengikuti latihan balet sampai akhirnya dipercaya menjadi instruktur balet. Hebatnya lagi, Marya juga pernah menggondol juara nasional nyinden dan seni karawitan Sunda.

“Tahun 2011, aku udah juara 1 nasional karawitan mulai tingkat kota, provinsi, sampai nasional. Di saat banyak remaja sekarang melulu berkiblat ke luar negeri, aku berpikir kenapa gak mencoba mencintai budaya nasional. Budaya Indonesia itu keren-keren loh. Aku sebagai remaja terpanggil untuk turut melestarikan kebudayaan Indonesia melalui kesenian daerah. Waktu SMA, aku pernah juga juara 1 degung se Jawa Barat. Belum lama ini aku meraih juara 3 sinden se kota Bogor,” curhat cewek yang juga lihai menari jaipong ini.

Lewat single “Haruskah Ku Mati” ini, Marya Genova berharap bisa menjadi penyanyi yang konsisten berkarier di dunia entertainment. Mas Krishna Balagita pun menyemangati aku untuk gak pernah berhenti bernyanyi. Semoga lagu “Haruskah Ku Mati” yang aku nyanyikan ini diterima dan disukai masyarakat,” harap si cantik Marya Genova sambil tersenyum…

Random Facts about Marya Genova
•Parno sama cicak dan badut. Soalnya badut itu besar dan menyeramkan.
•Kalo belajar harus didampingi camilan rumput laut dan susu putih.
•Punya kebiasaan ngempeng dari kecil sampai kelas 4 SD.
•Takut banget kalo nyebrang sendiri.
•Kalo gak ada makanan, telur di goreng sama nasi pun udah bisa mengenyangkan.
•Kata orang kalo ngomong sama nyanyi beda, kalo ngomong kaya bebek katanya sih.
•Punya impian pergi ke planet Mars ketemu sama prajurit bintang dan dayang bintang.
•Kalo lagi berenang di tempat dalem suka takut trus teriak takut ada hiu lagi ngejar.
•Pernah juara 2 Angklung tingkat Jawa Barat bersama grup sekolahnya di SMA.
@MahameruFMLiwa

1 Response to "Haruskah Ku Mati - Marya Genova "