Pada tanggal 7 bulan 10, tepat pada tahun 2014 lima pria dipertemukan.Terdiri dari Alan (vocal), Eggy (gitar), Rizal (gitar) Aby (bass) dan Dimas (drum). Senafas dengan tanggal tersebut disebutlah JIONARA. Penggabungan semiotika lambang 7 dan 10 serta penyertaan nama “Nara”. Membuat mereka selalu mengingat angka sejarah yang akan membuat mereka menjadi besar, Nara yang bersifat selalu setia dan bersahabat membuat mereka terikat dengan sifat tersebut.
Hujan …
Turun …
Tiba – Tiba …
Sepenggal lirik dari Single pertama JIONARA “Kelakuan Hujan“ tersebut berusaha mengejawantahkan perilaku hujan ketika mendatangi insan mayapada, jionara memberi arti eksplisit sederhana namun dalam jika dilihat dari segi makna. Kalimat “ingatkan problematika dan heningkan bising logika”, yang tertuang dari keseluruhan liriknya menjelaskan personifikasi dari perilaku sang hujan yang datang hanya mengingatkan masalah pada para “korbannya” namun sekaligus memberi ketenangan untuk para “penikmatnya”.
Lagu yang bersyair minimalis ini di balut musik sendu bernuansa experimental folk dan sedikit diberi balutan waltz, namun tak menghilangkan arti dari kesederhanaan itu sendiri dan dirilis pada 2014 akhir lalu. JIONARA berharap karya ini dapat diresapi makna nya oleh para “pecinta hujan” khususnya. Dan dinikmati serta diterima oleh seluruh handai taulan yang mencintai musik Indonesia.
0 Response to "Essa feat Berry Saint Loco - Jalan Hidup"
Posting Komentar