Kuda Renggong merupakan kesenian pertunjukkan rakyat yang berasal dari Cikurubuk, Kecamatan Buah Dua, Kabupaten Sumedang. Kuda Renggong merupakan metatesis dari kata ronggeng yaitu "kamonesan" (ketrampilan) cara berjalan kuda yang dilatih untuk seolah-olah menari mengikuti irama musik. Jadi kalau mendengar musik baik tabuhan gendang dan lainnya, Kuda Renggong ini akan berjalan berjingkrak-jingkrak seolah-olah sedang menari.
Kesenian Kuda Renggong biasanya diadakan untuk syukuran anak yang telah dikhitan atau disunat, atau istilahnya dikariakeun. Anak ini akan diarak keliling kampung menyusuri jalan raya menaikki Kuda Renggong dengan diiringi musik dan rombongannya, dan kebanyakan dari mereka ikut menari mengikuti irama.
Biasanya penduduk yang rumahnya kebetulan dilewati oleh rombongan Kuda Renggong ini akan berbondong-bondong keluar untuk menonton. DSalam sebuah arak-arakan Kuda Renggong, bervariasi jumlah kuda renggongnya. Biasanya berkisar 2 sampai 8 ekor kuda tergantung dari si empunya (yang punya hajatan).
Kali ini Cantika Poetry mempersembahkan single dangdut yang mengangkat eksistensi budaya lokal. Single "Kuda Renggong", sejak pertengahan tahun 2015 sudah diputar di radio-radio di Indonesia, khususnya di wilayah Jawa Barat. Single ini secara jelas menggambarkan keberadaan kesenian "Kuda Renggong" itu sendiri. Single dangdut remix ini sangat populer di telinga pendengarnya. Single ini diciptakan oleh Mr. Gito Shantiong, musisi asal Ciparay-Bandung, yang tergabung dalam CP Management. Lihat saja syair lagunya :
Goyang-goyang badannya
angguk-angguk kepalanya
seirama musiknya
Kuda renggong namanya
Anak baru di sunat
menjadi penunggangnya
bagaikan ksatriya
gagah penuh wibawa
arak-arakan jalannya jingkrak-jingkrakan
Kuda renggong menari keranjingan
Hura-hura semuanta turut gembira
rame-rame jalan keliling kampung
@MahameruFMLiwa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Kuda Renggong Persembahan Cantika Poetry yang Mengangkat Eksistensi Budaya Lokal."
Posting Komentar