Sebagai Mentor, Chossy mendengarkan dengan sabar semua curhatan Tata, dan mengatakan, agar Tata sabar menghadapi semua masalah, dan minta agar Tata
berdoa pada Allah swt. Untuk memberikan petunjuknya, dan bahwa semua yang terjadi selalu ada HIKMAHnya, dan POSITIF atau NEGATIF, tergantung bagaimana
kita menyikapinya. Jam dinding dikamar Chossy menunjukkan pukul 03:10 pagi, dan Chossy seperti terhipnotis dengan cerita Tata, bangun dan menyalakan
computernya, dan lahirlah lagu “BALUTAN LUKA”, yang sebenarnya adalah curhatan Tata pada Chossy.
Setelah melakukan hearing lagunya pada beberapa teman dekatnya, termasuk yang tinggal di Malaysia dan Singapura, Chossy memainkan lagu tersebut pada Tata Liem, yang serta merta meminta lagu tersebut untuk dirinya. Dengan keterbatasan teknik vocal yang dimiliki Tata, Chossy harus benar benar memeras kreativitas dan pengalamannya, untuk melahirkan sebuah music yang bisa meng-alasi, vocal Tata.
Dengan bantuan musisi-musisi musisi senior seperti Husin Khan pada Tabla, Sa’at Borneo pada Suling, Mus Mujiono pada String gitar, Junaidi (Jun), pada Cak / Cuk, Dimawan K. Aji (Wawan), pada Cello Keroncong, Aubrey Victoria yang mengaransemen string, Gatut, trumpetist kawakan, yang juga seorang
percussionist, yang memberikan masukan untuk TABLA dan rhythm keroncong, Chossy kemudian mulai merekan Tata di-studio Promidi, miliknya, dengan dibandu oleh Ozi Syahputra, dan Franki dl Hoya.
Bersimbah peluh, dan stress, Tata pantang menyerah, meskipun tidak jarang keberangan Chossy dan Ozi, membuatnya ciut dan hampir putus asa. Tidak kurang dari 8 kali bolak balik, ke studio, belum terhitung waktu yang dia habiskan untuk latihan. Namun tekadnya untuk bisa membawakan lagu “BALUTAN LUKA” ini, sungguh membuat Chossy dan Ozi, kewalahan sendiri menghadapinya.
Setelah gonta ganti microphone, maka akhirnya Chossy memutuskan untuk menggunakan microphone yang dimilikinya sejak tahun 1995, Rhodes Classic, sebuah microphone tabung, yang dapat menangkap spectrum suara Tata apa adanya.
Musiknya pun berevolusi se-iring dengan progress dari vocal Tata, dan lahirlah sebuah genre, yang tidak tahu apa namanya. Notasi lagu lebih mengarah ke Melayu, tapi Piano nya Chossy POP, sentuhan Tabla-Husin Khan dan Suling-Sa’at Borneo, se-olah membawa kita ke music Dangdut, namun di-tengah, rythm section berubah menjadi keroncong, berkat olesan Mus Mujiono, Jun, dan Wawan, sementara Tabla-Husin dan Suling-Sa’at saling bertalu talu seolah tidak mau ketinggalan dengan keroncongnya. Dan di-latar terdengar viola dan violin yang di-tata apik oleh Aubrey Victoria, dan dimainkan oleh Cindy dan Jun, menghadirkan latar musik yang anggun.
Dan pada interlude, tiba tiba muncul Hip-Hop dengan Rapper M. Dahsyat, yang rappingnya benar-benar menjiwai kekesalan dari orang yang di-selingkuhi. Dan lengkaplah genre Gado-Gado ini, menjadi sebuah lagu “BALUTAN LUKA”
Tantangan untuk menyanyikan lagu ini menjadi demikian besarnya, membuat Tata stress dan sampai tidak bisa tidur. Tapi akhirnya perjuangan Tata berbuah juga, dan dengan penuh penjiwaan Tata berhasil membawakan “Balutan Luka” .
0 Response to "Single Terbaru "Balutan Luka" Gambaran Curhatan Tata Liem "
Posting Komentar