Setelah tiga album
minimalis, Adhitia Sofyan keluar dari kotak yang telah ia bangun pelan-pelan.
Ia mencoba memindahkan apa yang terjadi sehari-hari dengan band pendukungnya kedalam
rekaman. Hasilnya? Album Silver Painted Radiance.
Selama
lebih dari delapan tahun, Adhitia Sofyan telah ada di industry musik Indonesia.
Silver Painted Radiance adalah album keempat Adhitia Sofyan. Musiknya berubah,
sekarang seluruh elemen band pendukungnya yang sehari-hari mengiringinya di
atas panggung juga beraksi di dalam rekaman.
“Karena
belakangan ini sering bermain dengan band, saya jadi tertarik untuk merekam
format ini. Format sendiri sudah terlalu sering didengar.Ada juga kebosanan dengan
lagu-lagu mellow yang sering dibawakan
di panggung.Bosan juga melihat penonton yang termenung diam, mimiknya selalu sama
dari awal sampai akhir lagu,” jelas Adhitia Sofyan sembari berkelakar sesekali tentang
alasannya muncul dengan pendekatan produksi yang berbeda.
Beberapa
tahun terakhir, pendekatan berbeda dengan menggunakan jasa band pendukung sudah
dilakukan olehnya.Ketika harus melanjutkan karir dengan album baru, nama-nama session player yang punya reputasi bagus
itu pun berkontribusi di Silver Painted Radiance.
“Tidak
ada yang baru sebenarnya. Rasanya sama seperti artis solo dengan session players-nya. Sama seperti ketika
kita latihan di studio.Yang terasa berbeda hanya porsi permainannya saja.Sebelum
ini, gitar saya selalu di depan, lalu instrumen yang lain mengikuti. Karena memang
secara konstruksi lagu, bagian gitar sudah jadi dan terekam duluan. Kali ini,
karena hasil dari urun rembug, jadinya ketika rekaman harus bagi-bagi porsi
main,” ujarnya panjang lebar.
Pembagian
kapling ini, membuatnya punya pendekatan yang baru.“Saya harus membiarkan piano
lewat duluan, drum lewat duluan. Bahkan ada bagian-bagian lagu yang saya sama sekali
tidak main karena memang kebutuhannya seperti itu,” tambahnya.Secara sadar, pendekatan
produksi album yang berbeda juga dikejar.
“Sebelumnya,
para kolaborator itu hanya menambal materi yang sudah jadi. Sekarang tidak.
Saya biasanya dating dengan materi gitar dan vocal lalu kita bahas bersama-sama.
Gitar saya bukan lagi jadi pemain utama sekarang ini.Lagu dan kepentingan suaranya
yang lebih diutamakan.Senang sih akhirnya bisa keluar dari gua bernama bedroom musician itu dan mencoba hal baru,”
terang Adhitia Sofyan lagi.
Hasilnya
adalah sebuah album dengan pendekatan musik yang berbeda ketimbang tiga album
sebelumnya.Album ini berisi sepuluh lagu yang memberi warna baru di karir
musical Adhitia Sofyan.
Musiknya
tetap renyah, bisa dinyanyikan bersama, punya lirik dalam, kontemplatif –kalau tidak
mau dibilang punya lirik gelap— dan dinyanyikan sepenuh hati.Kisah-kisahnya masih
berasal dari sekitar.
Bagi
yang telah mengikuti musiknya lewat beberapa album sebelumnya, ia punya sedikit
pesan, “Saya ingin memperlihatkan bahwa musik yang dimainkan bersama band
pendukung ini bisa dikembangkan sedemikian rupa. Kalau mereka kangen dengan versi
Adhitia Sofyan yang lama, tinggal mendengarkan album pertama sampai ketiga.Atau
kalau ini semua gagal, saya selalu bisa membuat album yang serupa di masa yang
akan datang. Tapi pertanyaan paling penting adalah bagaimana album ini bisa menarik
pendengar-pendengar baru yang ingin berkenalan dengan music saya.”
Silver
Painted Radiance dirilis oleh Demajors Independent Music Industry dan mulai tersedia
di sejumlah kanal digital sejak 14 Februari 2016.Versi fisik album ini mulai beredar
luas pada tanggal 21 Maret 2016.
@MahameruFMLiwa
0 Response to ""Find Who You Are" Bahagianya Aditya Sofyan Keluar Dari Gua Bernama Bedroom Musician Dan Mencoba Hal Baru"
Posting Komentar