"TENTANG RENOVASI DINI"
"Aku harus sudah mulai untuk tidak mengambil sudut pandang buruk meskipun hal itu memang buruk”
Adalah kalimat itu yang menjadi andalan untuk memupus semua fenomena yang sengaja atau tak sengaja terekam masuk ke hati dan pikiran (sekarang).
Aku dan lingkungan yang bersamaan menempuh "laju kehidupan" sedang terjadi perdebatan. perselisihan paham, beda sudut pandang. Pertanyaan menjejali ruang berpikir seperti antrian tiket kereta ekonomi di musim mudik hari terakhir di siang bolong pas di tengah antrian super panjang hasrat pub meledak sedang tak ada satupun teman dan uang habis hanya untuk beli tiket saja.Ahh fak, semakin kesini semakin lucu aja. Aku dikepung pertanyaan. Ambil apa buang, ini apa itu, lanjut apa tidak, ini buruk apa enggak sih, kenapa sih ko seperti itu, dia ko gitu ya, ih mereka juga seperti ini, apakah nanti seperti ini ya?, Kalo seperti ini gak asik, ahhh bosan, ahh gak penting, ahh kenapa sih aku ini. Lalu di ujung klimaksnya subyek subyek mengalami pertentangan, aku kamu dia mereka "seolah-olah" tidak harmonis dan paradoks. sudut pandang buruk menjadi pola rutinitas berpikir, energy negatif tertarik mengambil alih, pola nafas tak lagi baik, asupan oksigen pun menipis, halusinasi buruk melanda, kecemasan semakin akut, keyakinan hilang sama sekali. Ini semua musti aku pupus !!! "Aku harus sudah mulai untuk tidak mengambil sudut pandang buruk meskipun hal itu memang buruk
“Renovasi Dini”
Aku sedang bersemayam Di sudut pandang dan pengetahuan Yang selalu saja salah paham Ini bukan aku bukan ini lain dari yang Dia hendaki
mulai ku buang yang selalu ya lakukan yang senantiasa tidak dan segerakan hati yg selesai selagi aku belum usai Oooh tentram itu damai
Aku dalam perjalanan kedalam diri menjemput yang terus meninggi dan tanggalkan, atau tengahkan saja susun lagi komposisinya hingga entah kapan datang terang dari gelapnya
ukur ,dan aku takar lagi agar sebagaimana mesti semesti layaknya pada porsi bukan harus ada rasanya tapi jugalah hampa
@MahameruFMLiwa
0 Response to " “Renovasi Dini” Soloensis"
Posting Komentar