The One adalah single pertama di tahun 2017 yang dirilis oleh thedyingsirens dan sekaligus menjadi hadiah perayaan hari kasih sayang dari thedyingsirens untuk para penikmat musik. Single The One pada awalnya adalah lagu tanpa judul yang ditulis dan diaransemen oleh Pronky, salah satu kolaborator di thedyingsirens, sekitar sepuluh tahun yang lalu. Di tahun 2016, thedyingsirens kembali mengulik lagu ini, menyesuaikan lirik dan aransemennya, serta memberi judul “The One”.
Single The One diisi oleh kolaborator tetap proyek musik kolektif ini: Pronky (bass), Dhendy Mawardy (electric guitar, backing vocal), Dave Leonard Purba (electric guitar), Gabriel Mayo (drums), dan Pugar Restu Julian (vocal, acoustic guitar, tambourine). The One menjadi istimewa dengan menampilkan anggota paguyuBand The Weekend Rockstars, Rini Harsono, pada vocal dan backing vocal.
Single The One membawa nuansa nostalgia khususnya untuk penikmat alternative rock dengan permainan solo gitar elektrik, struktur nada familiar, dan lirik yang mewakili kekalutan pikiran. Saat ditanya tentang inspirasi lirik lagu ini, Pronky hanya menjawab dengan permainan solo bass, sehingga rasanya lebih tepat jika kami menyerahkan kepada kamu untuk memaknai lagu ini.
thedyingsirens adalah proyek musik kolaboratif dari Jakarta, Indonesia, yang diprakarsai oleh Pugar Restu Julian (Uga) sejak tahun 2002. Uga adalah drummer sekaligus salah satu founder C’mon Lennon dan Morning Bell (band cover Radiohead).Uga juga terlibat sebagai additional drummer di beberapa band/musisi indie dari Jakarta seperti Planet Bumi, Zeke and the Popo, SORE, Tika, Blossom Diary, the Sweaters, a Boy Named Santiago, Clover, dan Sugarstar. thedyingsirens berawal dari Uga sendiri, lalu berkembang menjadi proyek musik kolaboratif yang melibatkan banyak musisi di baik di panggung maupun dalam proses rekaman. @MahameruFMLiwa
0 Response to " Single The One thedyingsirens Membawa Nuansa Nostalgia Untuk Penikmat Alternative Rock "
Posting Komentar