Terdengar Magis,Ketika Bagustian Mengapreasi Puisi “Rebak Rilke” Menjadi Sebuah Lagu

Adalah Bagustian, Seniman asal Batam yang berdomisili di Kaliurang, Jogjakarta ini, sangat menyenangi dunia kesustraan Indonesia. Di album “Kota Dalam Mata”, Bagustian memberikan sajian pem-bacaan cerita pendek, puisi, musikalisasi puisi, dan lagu-lagu ear-catchy, yang dikemas dalam berbagai macam genre: jazz, pop, etnic, swing dan alternative. Alasan untuk memadatkan album dengan multi-genre adalah karena, Bagustian merasa tak bisa lepas dari unsur-unsur musik tersebut di dalam kehidupannya.
Kesukaannya menulis, menghasilkan sebuah buku berisi puisi-puisi karyanya, dan beberapa puisi di dalamnya diterjemahkan dalam bahasa yang indah untuk lagu-lagunya dalam  “Kota Dalam Mata: Album Musik dan Buku Puisi”
Dari Album Kota Dalam Mata, sudah di luncurkan lebih dulu sebagai single pertama, “Jauh Bukan Berarti Aku Lupa”, dan sekarang, menyusul sebagai single kedua dipilihlah yang berjudul "Rebak Rilke".

“Rebak Rilke” merupakan gubahan music puisi karya Hasan Aspahani, penyair asal tanah borneo yang saat ini bekerja di sebuah surat kabar nasional. Bagustian  yang juga seorang pencinta puisi, mengapreasi puisi “Rebak Rilke” menjadi sebuah lagu yang terdengar magis di telinga para pendengarnya. Lagu ini merupakan recycle dari EP Bagustian di tahun 2012 silam yang berjudul “Orang-Orang Kuat yang (Me)lemah(kan)” dan saat ini dimasukkan kedalam albumnya “Kota Dalam Mata”.

            Lagu ini dikemas dengan nuansa sendu dan sangat puitis.Unsur-unsur kesedihan dan kegulanaan sangat kental di “Rebak Rilke” ini. “Rebak” yang dalamarti bahasa Indonesia adalah “robek panjang; luka dalam” dan “Rilke” yang merupakan nama seorang penyair dan novelis asal Eropa yang dikenal dengan nama “Rainer Maria Rilke”. Lagu ini berkisah tentang kisah cintanya seorang penyiar.

            Dengan perpaduan komposisi instrument tradisional seperti seruling dan instrumen modern, “Rebak Rilke” memberikan nuansa music yang berbeda dan benar-benar segmented.

 @MahameruFMLiwa 

0 Response to "Terdengar Magis,Ketika Bagustian Mengapreasi Puisi “Rebak Rilke” Menjadi Sebuah Lagu "

Posting Komentar